Jumat, 12 Agustus 2011
Buka Puasa Bersama Sahabat SMA (Fun Gun'stute #2)
nah, tepat pada hari ke 11 di bulan yang penuh nikmat ini, aku dan sahabat-sahabatku, dipertemukan untuk mempererat silahturahim, hadir Tri, Tanto, Sam, Nting, Ka ila, Ka Ayu, Anggi, Dan imam pada saat itu. jadi begini ceritanya.
aku sedang asyik berkutat dengan mouse & keyboard memainkan game kesukaanku. ditengah keseruan tersebut, terdengar saut namaku dari luar rumah, dan akupun beranjak menghampiri suara itu. kaget bukan main. tanpa pemberitahuan sebelumnya, entah itu SMS, mail, or Facebook. mereka semua sudah berkumpul dengan semangat 45 menostalgiakan masa lampau. Ka ila dan Ka ayu, mereka guru pembimbing kami saat ekstrakulikuler (atau familiar dengan sebutan ekskul) pencak silat. lalu dengan cerianya aku meminta mereka agar duduk diruang tengah.
tak luput semenitpun, selalu kami diselingi oleh tawa canda saat berbincang, mengulas kisah lama yang konyol, lucu, bahkan yang memalukan sekalipun. semakin dalam ku diperbincangan ku ketahui ternyata Sam & Nting lah yang bergerak untuk mensosialisasikan kesempatan ini, ya ... ! kesempatan buka puasa bersama, dan akulah yang disiasati menjadi korban sureprise mereka. dan oke, kalian menang aku memang cukup terkejut pada saat itu.
ku berlari kearah lemari bajuku, kudapati laci kesayanganku. disitulah tempat dimana aku menaruh semua benda pentingku. mulai dari foto kenangan, aksesoris computer, surat-surat curhatku, buku tabungan, pas foto, ktp wah... semuanya ada disitu, tak terkecuali uang tabungan. ya aku sih tidak rajin menabung, cuma aku punya kebiasaan suka lupa bila menaruh uang disaku, dan pada akhirnya di Cuci pakaianku. dan di pada saat dicuci bibi selalu menemukan uang, entah dari seribu rupiah, sampai dua puluh ribu rupiah. namun bibiku orangnya sangat jujur, dan kami (keluarga) memang sangat menyanyangi bibi. jadi bibi suka menaruh uang-uangku didalam laci itu.
nah, ku ambil semua uang itu, ku hitung dan ternyata cukup, niatku saat pergi ke lemari memang mencari uang untuk belikan mereka (sahabat-sahabatku) makanan & minuman buka puasa.
berhubung sudah jam menunjukan pukul 17.40 WIB, aku pergi meninggalkan sahabat-sahabatku ke pedagang makanan, namun saat aku beranjak keluar rumah.
"mau kemana dik ?" ucap ginting bertanya.
"mau ke tukang es campur" jawabku tergesa-gesa.
"heh... udah disiapin semuanya kaleeee...." bunyi Sam memenggal perbincanganku dengan ginting.
"yang bener..? kurang gk ?" tanya ku memastikan.
" udah lu siapin piring, mangkok dan gelas gih. ni tulen buatan orang tua tanto" Ucap si Nting
akupun laksanakan pintanya, pergi kedapur dan mensesakkan genggamanku dengan piring,mangkuk & gelas.
"eh elu, nyusahin bonyok si tanto enggak ?" singgungku ke Sam
"ye,,, nyusahinnya lagi, kalau kita menolak tawaran bonyok si tanto. ini usul awal dari bonyok si tanto" jawab Sam jelaskanku.
"yg benar to ?" tanyaku ke tanto memastikan.
"ya dik, cumakan tempat yang asyik cuma dirumah lu doang, enggak pake masuk kampung, ada komputer, terus lesehannya lega lagi... emang Sam, mau kerumahnya harus menantang terjang arus lumpur dan hutan" jawabnya asal ceplos.
dan kamipun tertawa, tak tersinggung sama sekali Sam saat ku lihat rautnya yang turut tertawa terbahak-bahak.
namun keheningan terjadi setelah tawa kami usai. ternyata raut muka haus dahaga sudah makin kontras tampak dimuka mereka, "mungkin pada hemat energi sebelum drop, sayangkan dikit lagi buka tuh tinggal 10 menit lagi" gumamku dihati. dan terpecahlah hening itu karena ucap Ka ila " de, umurmu 18th kan..." tanyanya padaku..."ia, kenapa emang ka..?" jawabku membalikan tanya, "iya... enggak kenapa-napa sih, cuma tanya aja..." gelagatnya yang grogi menimbulkan tanya dipikirku... satu persatu keluar dari ruangan, didahului oleh tanto, sam, dan yang lainnya. hingga pada menit 17.34 WIB tinggalah aku berdua dengan ka Ila,
"de, kamu sudah punya pacar ???" tanyanya yang membuatku terkejut, ada apa ? kok langsung menanyakan hal ini,
"ya punya kak, dia orang bandung... ada apanya ?" jawabku yang berniat untuk mengetahui apa yang ada dalam pikirnya saat itu.
"yahh... enggak hanya tanya aja... " ucapnya sambil tersenyum manis.
dan "dug,dug, dug...tek...tek...tek Allahu akbar, Alla....hu akbar..." kumandang adzan dari Televisi, dan semuanya kembali masuk ke ruangan dan menyantap makan & minuman yang telah disediakan. tampak lepas suasana itu, setelah menahan dahaga selama berjam-jam. dan terjadilah perbincangan, ya... hiburan-hiburan kian terisi, padahal perbincangan ini seharusnya serius. karena bertajuk "mau jadi apa masa depan" tapi karena lelucon-lelucon yang terlontar mengiringi suasana, jadi terkesan santai...
nah, kamipun berjama'ah Shalat, setelah itu mereka berkemas pulang. namun saat pulang Nting menarikku, untuk berbicara berdua. dan ku anggukan kepalaku untuk menuruti pintanya.
" lu tahu adiknya ka ila ?" tanya ginting padaku
"ya jelas tahulah, kenapa emang sama mira ?" mira adik dari ka ila, kami (aku & mira) tidak satu sekolah namun kami satu pangkat, jadi sering bertemu saat ekskul.
"lu pernah lihat dia sama cowok ?" tanya ginting kembali
"tidak, lagi pula wajarlah, cewek model gitu memang jarang pacarankan ?" dari pada reader's bingung, ku jelaskan sedikit, Mira wanita yang cukup baik, dan dia tidak menonjolkan diri, dia pendiam dan pemalu, namun itu tidak terjadi saat ekskul persis seperti kakaknya, ia jago bertandingloh. diapun anak cukup pintar, prestasinya tidak diragukan lagi, jadi wajarlah pikirku bila ia tidak ingin berpacaran mungkin khawatir akan prestasinya yang telah ia raih.
"eh, cewek mana sih yg enggak punya hati ? dia jg punya perasaan kali," tegas ginting padaku yang buatku bingung sebenarnya apa sih yang dimaksud.
"lah, yang bilang dia enggak punya hati sape...?" jawabku mengelak.
" udah deh simple aja, jadi tadi gue sama anak-anak yang lain keluar biar si Ka ila bicara sama lu. jadi sebenarnya kita udah tahu semenjak mau dibikin acara ini, makanya udah diatur semuanya" jelasnya yang makin membuatku bingung.
"maksudnya apa sih ting ?" tanyaku kembali, sambil meneguk segelas sirup yang ku genggam
"si Mira suka sama lu, bahkan semenjak dari dia ketemu sama lu, gue jg kaget pas ka ila minta waktu utk bicara berdua sm lu, ternyata si Mira nitip pesan sama ka ila utk sampaikan perasaannya !"
pada saat ginting jelaskan ini, tersendak aku dengan air sirup, tak ada dugaan utk hal ini...
"jadi... ya ampun, gue..."
"nah kagetkan lu, gue sm yg lain aja kaget..."
"jadi gue harus gimana dong ting, gue udah komitmen sm diri gue utk ngejaga do'i yg dibandung."
"ya udah, tadi ka ila jg udah duga akan kayak gini. jadi yang penting, lu jadi kakaknya mira aja, biar si mira gk sedih-sedih banget, ya gimana kek cara lu...."
"ya udah deh nting, tapi gk nak gue pas tahu gini... gimana dong sm ka Ila,..?"
"udah slow aja..."
"siip deh..."
dan acaranya pun berakhir, namun sebelum berpamitan bisikku ke ka ila.
"ka... aku akan jadi abang yg baik buat Mira"
"harus, harus itu oke, jgn kecewain kk ya de"
"baik ka....."
tercengang diriku, ternyata... huh "uniknya kehidupan ini" (Quote kekasihku)
dan usai sudah pertemuan kami. singkat namun berkesan dalam sekali, bukan kesan aku menyesal menolak kesempatan itu. tapi kesan karena walau terjadi hal tak terduga, kami masih erat menggenggam tangan satu dengan yang lainnya.
Fun Gun'stute !
Best Regard's
Mahardika .
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Dilarang Junk/Spam & sara !
-No Captcha
-Komentar langsung tertera pada kolom
mohon untuk memberikan Google Plus One ( +1 ) pada postingan menarik