Rabu, 17 Agustus 2011
Profil Sastrawan Chairil Anwar
Ye, Akhirnya dapat juga, ini dia Profil Sang Pujangga idolaku, silahkan disimaknya.
PROFIL CHAIRIL ANWAR
Chairil Anwar, Siapa Yang Tak Mengenal Sosok Pujangga Kelahiran Medan, Sumatera Utara Pada Tanggal 26 Juli 1922 Ini? Putra Tunggal Dari Seorang Ayah Yang Bernama Toeloes, Yang Juga Adalah Mantan Bupati Kabupaten Indragiri Riau, Sumatra Barat Dan Ibunya Bernama Saleha. Siswa Yang Pernah Mengenyam Bangku Pendidikan Sekolah Dasar Di Tanah Air, Hampir Dapat Dipastikan Pernah Membaca Atau Menghafalkan Puisi " KRAWANG BEKASI ".
Chairil Anwar, Siapa Yang Tak Mengenal Sosok Pujangga Kelahiran Medan, Sumatera Utara Pada Tanggal 26 Juli 1922 Ini? Putra Tunggal Dari Seorang Ayah Yang Bernama Toeloes, Yang Juga Adalah Mantan Bupati Kabupaten Indragiri Riau, Sumatra Barat Dan Ibunya Bernama Saleha. Siswa Yang Pernah Mengenyam Bangku Pendidikan Sekolah Dasar Di Tanah Air, Hampir Dapat Dipastikan Pernah Membaca Atau Menghafalkan Puisi " KRAWANG BEKASI ".
Siapa Yang Akan Menyangka, Kalau 26 Tahun Adalah Bilangan Terakhir Dari Umur Seorang Chairil Anwar? Linangan Air Mata Dan Rasa Kehilangan Dari Para Sahabat, Pengagum Dan Sanak Saudara, Bahkan Teriakan " PRAJURIT JAGA MALAM " Dan " KRAWANG BEKASI " Pun, Tak Mampu Untuk Mencegah Perginya Sang Pujangga Ke Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta.
Itulah Takdir, Dan Takdir Tak Pernah Memperhitungkan Apa Yang Telah Kita Perbuat.
Itulah Takdir, Dan Takdir Tak Pernah Memperhitungkan Apa Yang Telah Kita Perbuat.
Masa Kecil Chairil Anwar, Sebagaimana Kebanyakan Masyarakat Pribumi Pada Zaman Penjajahan Belanda Dia Juga Mengenyam Pendidikan Sekolah Dasar Pada Hollandsch Inlandsche School [ HIS ], Kemudian Meneruskan Pendidikannya Di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs [ MULO ], Walaupun Tak Sampai Menamatkannya.
Ketika Chairil Anwar Berusia Sembilan Belas Tahun, Atau Tepatnya Setelah Perceraian Yang Dialami Oleh Ke-2 Orang Tuanya. Chairil Anwar Pindah Ke Jakarta Bersama Dengan Ibunya.
Chairil Anwar Yang Juga Menguasai Beberapa Bahasa Asing Seperti Bahasa Inggris, Bahasa Belanda Dan Bahasa Jerman, Sering Menghabiskan Waktunya Untuk Membaca Karya - Karya Sastra Yang Berbahasa Asing, Yang Merupakan Karya - Karya Dari Para Penulis Ternama Pada Zaman Itu. Dintaranya Adalah :
* Archibald MacLeish
* Rainer M. Rilke
* Edgar Du Perron
Dan Karya - Karya Mereka Inilah Yang Mempengaruhi Bentuk Tulisan Dari Seorang Chairil Anwar Dan Secara Tidak Langsung Turut Berperan Serta Mempengaruhi Bentuk Kesusastraan Indonesia Pada Masa Itu.
Chairil Anwar Yang Juga Menguasai Beberapa Bahasa Asing Seperti Bahasa Inggris, Bahasa Belanda Dan Bahasa Jerman, Sering Menghabiskan Waktunya Untuk Membaca Karya - Karya Sastra Yang Berbahasa Asing, Yang Merupakan Karya - Karya Dari Para Penulis Ternama Pada Zaman Itu. Dintaranya Adalah :
* Archibald MacLeish
* Rainer M. Rilke
* Edgar Du Perron
Dan Karya - Karya Mereka Inilah Yang Mempengaruhi Bentuk Tulisan Dari Seorang Chairil Anwar Dan Secara Tidak Langsung Turut Berperan Serta Mempengaruhi Bentuk Kesusastraan Indonesia Pada Masa Itu.
Tulisan Chairil Anwar Yang Dikenal Pertama Adalah Ketika Chairil Anwar Berusia 20 Tahun [ 1942 ] Dan Karya Pertamanya Itu Dimuat " Majalah Nisan ". Sepanjang Masa Penjajahan Jepang Karya - Karya Chairil Anwar Tidak Diterbitkan, Sampai Tahun 1945. Hampir Semua Karya Dan Tulisan Chairil Anwar Selalu Bertajuk Hal Kematian. Entah Hal Apa Yang Melatar Belakangi Warna Dari Karya - Karya Chairil Anwar Tersebut.
Karya - Karya Dan Tulisan Dari Chairil Anwar, Terkompilasi Pada 3 Buku :
* Deru Campur Debu [ Terbitan Tahun 1949 ]
* Kerikil Tajam Yang Terampas dan Yang Putus [ Terbitan Tahun 1949 ]
* Tiga Menguak Takdir [ Terbitan Tahun 1950, Merupakan Kumpulan Puisi Karya Chairil Anwar, Asrul Sani Dan Rivai Apin ]
CHAIRIL ANWAR Mungkin Telah Tiada, Pujangga Itu Telah Lama Tiada, Namun Sastra Adalah Tetap Sebuah Maha Karya. Kepergian Seorang Chairil Anwar Tidak Membuat " KRAWANG BEKASI " Tak Dapat Lagi Disenandungkan. Ketiadaan Penciptanya Tak Membuat " PRAJURIT JAGA MALAM " Letih Untuk Di Kenang. Atau Mungkin Inilah Bentuk Ke"AKU"an Dari Seorang " Binatang Jalang "?
* Deru Campur Debu [ Terbitan Tahun 1949 ]
* Kerikil Tajam Yang Terampas dan Yang Putus [ Terbitan Tahun 1949 ]
* Tiga Menguak Takdir [ Terbitan Tahun 1950, Merupakan Kumpulan Puisi Karya Chairil Anwar, Asrul Sani Dan Rivai Apin ]
CHAIRIL ANWAR Mungkin Telah Tiada, Pujangga Itu Telah Lama Tiada, Namun Sastra Adalah Tetap Sebuah Maha Karya. Kepergian Seorang Chairil Anwar Tidak Membuat " KRAWANG BEKASI " Tak Dapat Lagi Disenandungkan. Ketiadaan Penciptanya Tak Membuat " PRAJURIT JAGA MALAM " Letih Untuk Di Kenang. Atau Mungkin Inilah Bentuk Ke"AKU"an Dari Seorang " Binatang Jalang "?
Chairil Anwar .. Satu Diantara Beberapa Tokoh Kesusastraan Indonesia, Dari Mereka - Merekalah Sastra Dan Karya - Karya Sastra Indonesia Dapat Kita Kenang. Sebuah Negara Yang Berpenduduk Diatas 200 Juta Jiwa, Apakah Akan Selalu Lahir LagiChairil Anwar - Chairil Anwar Yang Baru? Akankah Senantiasa Tercipta Krawang-Bekasi - Krawang-Bekasi Di Era Sastra Indonesia Modern?
Adalah Indah Mengenang Sejarah, Namun Akan Jauh Lebih Indah Dengan Selalu Melahirkan Sejarah.
Adalah Indah Mengenang Sejarah, Namun Akan Jauh Lebih Indah Dengan Selalu Melahirkan Sejarah.
Chairil Anwar ..
Kami Cuma Tulang - Tulang Berserakan,
Tapi Adalah Kepunyaanmu,
Kaulah Lagi Yang Tentukan Nilai Tulang - Tulang Berserakan ..
" Krawang-Bekasi "
Kami Cuma Tulang - Tulang Berserakan,
Tapi Adalah Kepunyaanmu,
Kaulah Lagi Yang Tentukan Nilai Tulang - Tulang Berserakan ..
" Krawang-Bekasi "
Bukan Sekedar Sastra Yang Berdiri Tertatih - Tatih Dan Hanya Tertopang Untaian Tata Bahasa Di Zaman Kemerdekaan. Tetapi Lebih Dari Itu, Begawan Moral Yang Masih Menyempatkan Waktunya Yang Tidaklah Seberapa Lama Untuk Mengingatkan Kita Agar Hati Dan Nurani Janganlah Sampai Berpindah Ke Tengkuk.
Chairil Anwar ..
Kami Sekarang Mayat,
Berikan Kami Arti,
Berjagalah Terus Di Garis Batas Pernyataan Dan Impian ..
" Krawang-Bekasi "
Kami Sekarang Mayat,
Berikan Kami Arti,
Berjagalah Terus Di Garis Batas Pernyataan Dan Impian ..
" Krawang-Bekasi "
Karya - Karya Chairil Anwar
Kumpulan Puisi Karya Chairil Anwar
* Deru Campur Debu [ 1949 ]
* Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus [ 1949 ]
* Tiga Menguak Takdir [ 1950 ] [ dengan Asrul Sani dan Rivai Apin ]
* Aku Ini Binatang Jalang: koleksi sajak 1942-1949
* Derai-derai Cemara [ 1998 ]
* Pulanglah Dia Si Anak Hilang [ 1948 ], Terjemahan Karya Andre Gide
* Kena Gempur [ 1951 ], Terjemahan Karya John Steinbeck
Catatan Karya Yang Diterjemahkan Kedalam Bahasa Asing :
* Sharp gravel, Indonesian Poems, oleh Donna M. Dickinson [ Berkeley California, 1960 ]
* Cuatro poemas indonesios [por] Amir Hamzah, Chairil Anwar, Walujati [ Madrid: Palma de Mallorca, 1962 ]
* Chairil Anwar: Selected Poems oleh Burton Raffel dan Nurdin Salam [ New York, New Directions, 1963 ]
* Only Dust: Three Modern Indonesian Poets, Oleh Ulli Beier [ Port Moresby [New Guinea]: Papua Pocket Poets, 1969 ]
* The Complete Poetry and Prose of Chairil Anwar, Disunting Dan Diterjemahkan Oleh Burton Raffel [ Albany, State University of New York Press, 1970 ]
* The Complete Poems of Chairil Anwar, disunting dan diterjemahkan oleh Liaw Yock Fang Dan H. B. Jassin [ Singapore: University Education Press, 1974 ]
* Feuer und Asche: samtliche Gedichte, Indonesisch / Deutsch oleh Walter Karwath [ Wina: Octopus Verlag, 1978 ]
* The Voice of the Night: Complete Poetry and Prose of Chairil Anwar, oleh Burton Raffel [ Athens, Ohio: Ohio University, Center for International Studies, 1993 ]
Kumpulan Puisi Karya Chairil Anwar
* Deru Campur Debu [ 1949 ]
* Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus [ 1949 ]
* Tiga Menguak Takdir [ 1950 ] [ dengan Asrul Sani dan Rivai Apin ]
* Aku Ini Binatang Jalang: koleksi sajak 1942-1949
* Derai-derai Cemara [ 1998 ]
* Pulanglah Dia Si Anak Hilang [ 1948 ], Terjemahan Karya Andre Gide
* Kena Gempur [ 1951 ], Terjemahan Karya John Steinbeck
Catatan Karya Yang Diterjemahkan Kedalam Bahasa Asing :
* Sharp gravel, Indonesian Poems, oleh Donna M. Dickinson [ Berkeley California, 1960 ]
* Cuatro poemas indonesios [por] Amir Hamzah, Chairil Anwar, Walujati [ Madrid: Palma de Mallorca, 1962 ]
* Chairil Anwar: Selected Poems oleh Burton Raffel dan Nurdin Salam [ New York, New Directions, 1963 ]
* Only Dust: Three Modern Indonesian Poets, Oleh Ulli Beier [ Port Moresby [New Guinea]: Papua Pocket Poets, 1969 ]
* The Complete Poetry and Prose of Chairil Anwar, Disunting Dan Diterjemahkan Oleh Burton Raffel [ Albany, State University of New York Press, 1970 ]
* The Complete Poems of Chairil Anwar, disunting dan diterjemahkan oleh Liaw Yock Fang Dan H. B. Jassin [ Singapore: University Education Press, 1974 ]
* Feuer und Asche: samtliche Gedichte, Indonesisch / Deutsch oleh Walter Karwath [ Wina: Octopus Verlag, 1978 ]
* The Voice of the Night: Complete Poetry and Prose of Chairil Anwar, oleh Burton Raffel [ Athens, Ohio: Ohio University, Center for International Studies, 1993 ]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Dilarang Junk/Spam & sara !
-No Captcha
-Komentar langsung tertera pada kolom
mohon untuk memberikan Google Plus One ( +1 ) pada postingan menarik