Rabu, 17 Agustus 2011

Harga 2 Potong Roti & Segelas Air Susu

Pada tulisan ini, aku akan mengisahkan tentang nilai segelas air susu dan dua potong roti yang disuguhkan oleh ibu kepada mahasiswa yang singgah kerumah nya. aku tidak tahu persis kisah ini dari mana asalnya dan siapa penulisnya. tapi, Aku sangat tertarik dengan kisahnya ketika seorang kerabatku menyampaikannya pada saat kita bertemu, kisah ini aku adaptasi dengan gaya bahasaku seperti berikut.

Alkisah, disebuah kota ada seorang mahasiswa yang secara ekonomi nasibnya kurang beruntung. tetapi, ia memiliki semangat yang membara untuk meraih pendidikan tinggi, kecerdasan nya cukup brilian, sehingga ia diterima di jurusan kedokteran. untuk membiayai kulah di jurusan dokter, ia harus banting tulang bekerja paruh waktu membantu orang tua di saat tidak ada jadwal kuliah.
karna ingin menghemat uang yang dimilikinya untuk mencapai tujuan, yaitu menyelesaikan kuliah, sang mahasiswa rela berjalan kaki berkilo kilo meter untuk menuju kampusnya. sebetulnya, ia iri kepada teman2 nya yang dapat menjalankan kuliah tanpa harus bersusah payah, tidak seperti dirinya. tetapi, rasa irinya itu ia pendam di dalam dada, karena meskipun diperturutkan toh tidak akan menyelesaikan masalah. akhirnya, ia jalani hidup seperti apa yang terjadi sambil berusaha mengubah nasib. demikian dilakukan sang mahasiswa setiap ada perkuliahaan. ia berjalan kaki dari rumah menuju kampus.


Pada suatu hari, cuaca sangat panas. seperti biasa, setelah menyelesaikan kuliahnya sang mahasiswa harus pulang ke rumah karena ditunggu oleh pekerjaannya. dengan kondisi yang sayang panas itu, sang mahasiswa merasa kehausan, dan juga lapar sekali, tetapi, ia tidak mempunyai uang untuk sekdar membeli jajanan. dalam hatinya ada kegelisahan, ia ingin segera sampai kerumah, tetapi cuaca sangat panas. akhirnya, ia memutuskan untuk segera pulang kerumah melewati komplek orang kaya, alasannya sederhana, karena ia dapat tertolong oleh pepohonan yang berjejer di daerah komplek itu.
meskipun demikian, rasa haus dan laparnya tidak hilang oleh sejuknya pepohonan, karna ia sangat membutuhkan air minum

Akhirnya, dia mencoba memberanikan diri untuk memijit salah satu bel orang kaya di komplek itu, dalam hatinya ia berpikir '' ah, barangkali pemilik rumah ini bisa menolong saya.'' sang mahasiswa terkejut, karna ia disambut oleh anjing yang menggongong dan pembantu rumah tsb.

''Mbak boleh saya minta minum, saya haus sekali..'' ujar sang mahasiswa memelas.
ternyata sang pembantu memaki-maki mahasiswa tsb sambil menutup pagar, anjing penjaga pun menggonggong keras !

sang mahasiswa pun hanya dapat menelan ludah. ia harus menerima kenyataan dan mengurut dada. lalu, ia meneruskan perjalannya . sebetulnya sang mahasiswa juga ingin marah kpd sang pembantu, tetapi lagi-lagi ia menyadari bahwa tak ada gunanya jika marah. lagi pula, ia sadar bahwa ia sedang dalam keadaan ''meminta''.

Di ujung kompleks itu, sang mahasiswa menemukan adaa satu rumah yang pagarnya terbuka, dan dilihatnya ada seorang ibu di dekat mobilnya yang berada di garasi nya . sang mahasiswa memusatkan perhatian kepada si ibu tsb. tapi ia tidak berani menyampaikan keinginannya, karna ia masih trauma setelah di maki-maki pembantu dan anjing penjaga rumah.

'' Ada seseorang yang adik cari disini?.'' sapa sang ibu pemilik rumah dengan penuh rasa hormat.

'' ah tidak bu, saya tidak mencari siapapun'' ujar mahasiswa.
'' mari masuk dik, adik tampak haus dan lesu, ibu punya beberapa roti dan air susu.'' seru sang ibu dengan sangat ramah.
sang mahasiswa sangat senang, tetapi ia masih ragu, apakah ibu ini akan memberikan air susu dan roti kpadanya ..

'' ibu, apakah ibu tidak takut kepada saya? saya ini orang asing bagi ibu, ibut tidak kenal saya sebelumnya? '' ujar mahasiswa
'' tak pa-apa, masuklah, saya melihat adik memerlukan air untuk minum, dan saya ikhlas melakukannya, keikhlasan telah membuat saya tidak takut melakukan apapun. masuklah!'' seru sang ibu.

'' terima kasih bu,'' sahut mahasiswa
tak lama kemudan sang ibu memberikan 2 kerat roti dan segelas air susu kpd mahasiswa.

sang mahasiswa terlihat sangat gembira, karna ia dapat merasakan segarnya air susu dan enaknya roti yang disuguhkan ibu tadi, sang ibu pun senang karna pemberiannya diterima dngan senang hati oleh mahasiswa.

setelah sang mahasiwa selesai menghabiskan suguhan dari ibu tadi, sang mahasiwa bergegas melanjutkan perjalannnya dan pamit kepada ibu tadi, '' semoga allah membalasi kebaikan ibu ini dengan balasan yang lebih jauh dari harga 2 kerat roti dan segelas air susu ini ya allah'' ujar mahasiswa
'' gak apa-apa dik, terimakasih do'a nya'' sahut si ibu
'' ibu saya pamit pulang dulu ya bu, assalamualaikum'' ujar mahasiswa

Sepuluh tahun kemudian, sang mahasiswa telah menjadi seorang dokter dan bertugas di rumah sakit besar di kota tsb. ia menjadi dokter bedah syaraf, sementara sang ibu tidak lagi tinggal di rumah itu karna telah diitinggal suaminya yang mengalami penyakit dan akhirnya ibu menjadi janda.

suatu ketika, sang ibu mengalami penyakit yang tidak dapat disembuhkan kecuali dengan operasi. maka dibawalah sang ibu kerumah sakit. dan ternyata, yang memimpin operasi penyakit sang ibu adalah mahasiswa yang 10 tahun yang lalu mampir kerumahnya untuk meminta segelas air susu dan 2 kerap roti. sang ibu tidak mengenali sang mahasiswa, tapi sang mahasiswa masih ingat kepada sang ibu. ia teringat kembali pada kejadian 10 tahun yang lalu, saat ia kehausan dan mendapat cercaan dari salah satu pembantu dari rumah yang dekat dari sang ibu. dan, sang dokter pun mengenangkan ketika ia diberi segelas air susu dan roti oleh orang yang berbaring di hadapannya. namun, dokter tetap menjalankan tugas nya untuk memimpin operasi.

setelah selesai membereskan operasi, sang dokter menulis secarik surat dan disampaikan ke bagian administrasi.
Beberapa hari setelah operasi, ketika keluarga sang ibu hendak membayar biaya operasi, mereka terkejut karna kasir di rumah sakit tsb memberikan secarik surat kepada sang ibu yang berisikan, '' TELAH DIBAYAR LUNAS DENGAN SEGELAS AIR SUSU DAN DUA KERAT ROTI 10 TAHUN YANG LALU ''

Hampir tak percaya sang ibu menjatuhkan air mata. ia sangat bersyukur, sebab ia mendapatkan biaya yang asal nya untuk biaya operasi dari hasil menjual rumah. dan, kini ia dapat memiliki rumah itu karena biaya operasi nya telah terbayar oleh kebaikan sang ibu 10 tahun yang lalu ..

0 komentar:

Posting Komentar

Dilarang Junk/Spam & sara !

-No Captcha
-Komentar langsung tertera pada kolom

mohon untuk memberikan Google Plus One ( +1 ) pada postingan menarik

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...